SLE: Penyakit Autoimun yang Mempengaruhi Kesehatan Isyana Sarasvati
Isyana Sarasvati adalah seorang penyanyi, penulis lagu, dan pianis Indonesia. Ia lahir pada tanggal 2 Mei 1993 di Bandung, Indonesia. Dia pertama kali mendapatkan popularitas dengan single debutnya "Keep Be You" pada tahun 2014, yang menjadi hit besar di Indonesia dan negara lain di Asia Tenggara.
Isyana belajar musik di Royal College of Music di London dan kemudian di Conservatorium van Amsterdam. Dia telah merilis beberapa album, termasuk "Jelajahi!" (2015), "Paradox" (2017), dan "Lexicon" (2019), yang memamerkan gaya musiknya yang serbaguna yang memadukan pengaruh pop, R&B, dan jazz.
Selain musik, Isyana juga terlibat dalam berbagai kegiatan sosial. Dia telah bekerja sama dengan UNICEF untuk mempromosikan hak-hak anak di Indonesia dan telah mendukung berbagai prakarsa lingkungan dan kemanusiaan.
Jakarta, Radar-24jam.my.id -- Isyana Sarasvati, penyanyi ternama Indonesia, mengungkapkan bahwa dirinya didiagnosis mengalami penyakit autoimun pada akhir tahun lalu. Salah satu jenis penyakit autoimun yang dideritanya adalah SLE.
Systemic Lupus Erythematosus atau SLE adalah jenis lupus yang paling umum dari jenis penyakit autoimun. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), SLE adalah kondisi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, menyebabkan peradangan luas dan kerusakan jaringan pada organ yang terkena, seperti kulit, persendian, ginjal, paru-paru, dan pembuluh darah.
Kementerian Kesehatan Indonesia menyebutkan bahwa Lupus atau SLE merupakan salah satu jenis penyakit autoimun reumatik yang bersifat sistemik, dikenal juga sebagai "penyakit seribu wajah". Manifestasi klinis SLE bervariasi antara satu pasien dengan pasien lainnya dan seringkali menyerupai penyakit lain.
Penyebab SLE masih belum diketahui secara pasti, namun ada beberapa faktor pencetusnya, termasuk obat-obatan, faktor lingkungan seperti zat/agen infeksius, obat-obat pencetus lupus, sinar ultraviolet, trauma fisik, stress emosional atau faktor lainnya, serta predisposisi genetik dan faktor hormonal.
Gejala awal SLE meliputi kelelahan, ruam kulit, demam, nyeri, dan pembengkakan pada persendian. Orang dewasa seperti Isyana Sarasvati mengalami periode flare atau saat gejala SLE muncul kembali. Gejala lainnya dapat mencakup kepekaan terhadap sinar matahari, sariawan, radang sendi, masalah paru-paru, masalah jantung, masalah ginjal, kejang, psikosis, dan kelainan sel darah dan imunologi.
Hingga saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan SLE, namun perubahan gaya hidup dan intervensi medis dapat membantu mengendalikannya. Isyana Sarasvati memperingatkan pentingnya menjaga kesehatan dan beristirahat secara cukup ketika tubuh lelah.